ilustrasi : en.wikipedia.org |
PLTU Tanjung Jati B unit 5&6 menggunakan Teknologi Ultra Supercritical (USC), dengan teknologi USC, tekanan steam ditambah/dinaikan hingga melampaui tekanan kritis (tekanan > 24,5 MPa dan temperatur > 600 °C). Dengan peningkatan tekanan steam utama maka berdasarkan siklus Rankine, kebutuhan steam superheat menjadi lebih sedikit sehingga efisiensi pembangkit semakin baik.Dengan efisiensi yang lebih baik komsumsi bahan bakar akan lebih irit.
Pemakaian bahan bakar dengan Teknologi USC lebih rendah 3% dibanding dengan teknologi Supercritical dan lebih rendah 6% jika dibandingkan dengan teknologi Subcritical. Selain itu emisi gas buang (CO2 dan gas-gas lain) lebih rendah 5,47% dibandingkan teknologi Subcritical.
Dengan menggunakan teknologi Ultra Supercitical PLTU Tanjung Jati B unit 5&6 yang kapasitasnya 2.000 MW akan menurunkan konsumsi pemakaian batubara 168.000 ton/tahun. PLTU dengan nama lain PLTU Jawa 4 ini juga akan menggunakan Teknologi Flue Gas Desulphurization seperti yang ada pada PLTU Tanjung Jati B unit 3&4. Dengan memanfaatkan air laut dan batukapur sebagai bahan utama dalam menangani emisi gas buang.
Teknologi yang diterapkan akan menjadikan PLTU Tanjung Jati B unit 5&6 sebagai pembangkit listrik tenaga uap atau pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara yang efisien, handal serta ramah lingkungan. Dan tentunya akan menjadikan PLTU ini sebagai PLTU terbaik.