PLTU Tanjung Jati B Unit 5 dan 6 Beroperasi Awal 2022
Meski pembangunan proyek PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6 atau PLTU Jawa 4 sudah mencapai 98% per Desember 2020 namun baru akan beroperasi secara komersial awal 2022 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Director of Finance and Accounting United Tractors Iwan Hadiantoro dalam konferensi pers virtual, yang dilakukan pada Jumat (9/4).
"Kami prediksi akan ada kemunduran sekitar enam bulan dari target awal kami sehingga baru akan mulai beroperasi di awal tahun 2022 nanti, Saat ini kami sedang bernegosiasi dengan PT PLN (Persero) untuk menentukan dimulainya operasi PLTU Tanjung Jati B ini." tutur Iwan.
Sebelumnya, United Tractors menargetkan, PLTU Tanjung Jati B Unit 5 dapat beroperasi pada bulan Mei 2021 dan unit 6 akan beroperasi pada September 2021. Lebih lanjut, Iwan menuturkan, PLTU Tanjung Jati B Unit 5& 6 ini membutuhkan pasokan batubara sekitar 7,5 juta ton per tahun. Nantinya, sebagian kebutuhan batubara ini akan dipasok oleh salah satu kelompok usaha United Tractors.
Sebagaimana diketahui, entitas usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini memiliki anak usaha di sektor pertambangan batubara, yakni PT Tuah Turangga Agung (TTA). “TTA akan berkontribusi sekitar 2 sampai 2,5 juta ton per tahun untuk kebutuhan batubara di PLTU Tanjung Jati,” kata Iwan.
Sebagai informasi, proyek pembangkit listrik ini dikelola oleh PT Bhumi Jati Power (BJP), independent power producer (IPP) yang dimiliki oleh konsorsium tiga perusahaan. Ketiga perusahaan tersebut terdiri dari Sumitomo Corporation dengan 50% kepemilikan, United Tractors sebanyak 25% saham, dan The Kansai Electric Power Co Inc yang mengempit 25% saham melalui anak perusahaannya.
Rencananya PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6 ini akan memasok listrik ke PLN selama 25 tahun sejak beroperasi. Adapun megaproyek ini ditaksir menghabiskan dana investasi hingga US$ 4,2 miliar.